Kehidupan Remaja Zaman Sekarang

Sabtu, 10 April 2010

PERILAKU REMAJA ZAMAN SEKARANG

Kalau berani satu lawan satu! Itu ungkapan spontan yang dikeluarkan para remaja sebelum tawuran antar-pelajar, mahasiswa, bahkan pejabat teras ataupun aksi yang kini marak dikategorikan sebagai tindakan premanisme. Di antara ungkapan itu, ada persamaan yang jelas terlihat. Pelaku yang terlibat umumnya kaum adam. Jelas, jika ungkapan itu sangat lazim diucapkan. Tapi persamaan lainnya, mereka umumnya golongan remaja. Tapi bagaimana jika pelakunya kaum hawa? Yang menarik dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang mereka mengeluarkan ucapan yang sering dilontarkan oleh kaum adam, kaum hawa yang konon sering dikategorikan sebagai kaum yang lemah!

Sebenarnya itu bukan hal baru . bahkan diantara banyak kasus Penganiayaan itu lebih beken disebut salah satu tindakan penggencetan. Penggencetan itu sendiri tidak hanya dilakukan dengan kontak fisik, tapi bisa hanya dengan teguran keras, atau teror lewat sms atau media lainnya.

Tidak bisa dipungkiri, hal itu sudah menjadi tradisi dari senior kepada junior yang dilakukan karena banyak alasan. Mulai dari alasan yang jelas sampai alasan yang lucunya tidak disebutkan si senior sampai kapanpun! Ya.. seperti tayangan di sinetron remaja yang lagi “in” sekarang ini!

Perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam dua jenis delikuensi, yaitu situasional dan sistematik.

Pada delikuensi situsional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada dalam satu geng atau organisasi. Di sini ada norma, aturan, dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti anggota termasuk berkelahi.

Sebagai anggota mereka bangga melakukan apa yang diharapkan. Kejadian itu berkaitan dengan emosinya yang dikenal dengan masa strom dan stress. Dipengaruhi lingkungan tempat tinggal, keluarga, dan teman sebaya serta semua kegiatan sehari-hari.

Memotivasi diri

Goleman (1997) mengatakan, koordinasi suasana hati inti dari hubungan sosial yang baik. Seorang yang pandai menyesuaikan diri atau dapat berempati, ia memiliki tingkat emosionalitas yang baik. Kecerdasan emosional lebih untuk memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Lima wilayah kecerdasan emosional sebagai pedoman setiap individu, untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. Yakni mengenali emosi, kesadaran diri dalam mengenali perasaan ketika perasaan itu terjadi sebagai dasar kecerdasan emosi, sehingga kita bisa peka pada perasaan sesungguhnya dan tepat dalam pengambilan keputusan masalah.

Mengelola emosi, berarti menangani perasaan agar perasaan terungkap dengan tepat memotivasi diri mengenali emosi orang lain empati atau mengenal emosi orang lain, dibangun berdasar pada kesadaran diri. Orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosi sendiri, dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

Membina hubungan dengan orang lain, sebagai makluk sosial, individu dituntut dapat menyelesaikan masalah dan mampu menampilkan diri, sesuai aturan yang berlaku. Karena itu remaja agar memahami dan mengembangkan keterampilan sosialnya.

Kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial). Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

Beberapa aspek yang menuntut keterampilan sosial (dalam Davis dan Forsythe, 1984). Yaitu keluarga, hal yang paling penting diperhatikan orang tua, menciptakan suasana demokratis dalam keluarga. Sehingga remaja dapat menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua dan saudara.

Lingkungan, pengenalan lingkungan lebih luas dari keluarga. Kepribadian, diberikan penanaman sejak dini, nilai-nilai yang menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa mendasarkan pada hal fisik seperti materi dan penampilan. Rekreasi, pergaulan dengan lawan jenis, pendidikan, persahabatan dan solidaritas kelompok.

Remaja diajarkan lebih memahami diri sendiri (kelebihan dan kekurangannya), agar ia mampu mengendalikan dirinya. Sehingga dapat bereaksi secara wajar dan normatif, dibiasakan untuk menerima orang lain, tahu dan mau mengakui kesalahannya.

Dengan cara itu remaja tidak akan terkejut menerima kritik atau umpan balik dari sekitar, mudah bersosialisasi, memiliki solidaritas tinggi, diterima di lingkungan lain. Sehingga akan mampu membantu menemukan dirinya sendiri dan mampu berperilaku sesuai norma yang berlaku

sumber : http://h4b13.wordpress.com/2008/01/14/perilaku-remaja-zaman-sekarang/

Label:

PUISI : "REMAJA"

DIMASA REMAJA, SAHABATKU

Disuatu kota ada café kenangan
Tempat curahan hati dan bercanda riang
Mengingat masa-masa indah penuh energi
Bergelimang cita-cita setinggi matahari
Berpesta mengangkat gelas kehormatan

Dimasa remaja, sahabatku
Kita bergembira berdansa dan bernyanyi
Setiap hari tak kenal lelah dan waktu
Sepertinya tidak akan berakhir

Ketika aku jatuh cinta yang pertama
Dan dia kecup keningku malu-malu
Siang malam ada wajahnya menjelma
Senyum-senyum sendiri dalam selimut
Menangis dan tertawa berbaur satu

Dimasa remaja, sahabatku
Disaat hari-hari kejayaan kita
Bertindak semaunya, berjuang pantang kalah
Sepertinya tidak akan berakhir

Kini aku dewasa dan kembali kekota itu
Malam itu kuberdiri didepan café kenangan
Semuanya kini telah berubah
Dikaca jendela ada bayang seseorang
Dia adalah aku yang sedang kesepian

Dimasa Remaja, sahabatku
Hura-hura bersama disabtu malam
kilatan lampu pesta mewarnai wajah muda kita
Sepertinya tidak akan berakhir

by:Nenen Gunadi

WAJAH INDAH

Wajah indah
Kamu wajah indah
Engkau jatuh cinta disaat aku sepuluh tahun
Dan tahun berganti begitu cepat
Tapi aku masih ada disini

Wajah indah
Kamu wajah indah
Pandanglah aku!
Aku bukan kanak-kanak lagi
Kini aku seorang wanita yang dapat mencintaimu

Tidurku gelisah, ketika engkau berucap
“Besok aku akan mengabarimu”.
Dan aku sudah menunggumu, tuk berucap
“Selamat tinggal”.
Namun hati kecilku berkata “Tinggallah bersamaku”

Wajah indah
Kugigit bibirku, saat jemariku engkau genggam
Dan engkau memintaku untuk pulang
Aku bukan kanak-kanak lagi
Aku mampu memelukmu sebagai seorang dewasa

Wajah Indah
Dan aku dijadikan bingung sekali lagi olehmu
Matamu berkata iya, tetapi bibirmu tidak
Aku tak akan pernah bisa menyentuhmu
Dan aku tak punya pilihan lain, engkau harus pergi

“Wajah indah, aku harap, engkau adalah milikku!”.

by:Nenen Gunadi (NG)


REMAJA TEMARAM BULAN BIRU

Angin malam mengacak-ngacak rambut hitam panjangnya
Gadis remaja tigabelas tahun, menembus kristal malam
Bergaun merah jambu berlari-lari dalam temaram bulan biru
Remaja malang yang akan dipersunting seorang tua kaya raya
Dijanjikannya posisi ratu diistananya diantara selir-selir
Bergejolak emosinya, sang gadis remaja menolak, dia menolak

Tak seorangpun mengerti akan perasaan sucinya sedang merana
Dalam ungu langit hatinya, dia menangis dan terus berlari
Memanggil pujaan hatinya, “Sayang aku datang untuk dikau!”
Nafasnya tersenggal-senggal, dia berhenti didepan rumah kecil
Ada satu titik terang pijar lampu biru disebuah kamar
Dia mengambil satu kerikil lalu dilemparkan kejendela kaca itu

Bibirnya tersenyum diantara butiran kilauan air matanya
Ketika pandangan matanya menangkap sang pujaan hati
Lelaki remaja limabelas tahun melompat keluar dari jendela kamarnya
Dengan gairahnya dinuansa sendu dia berhambur memeluk sayang
Dihening cinta dan gejolak hangat asmara, berdebar jantung keduanya
Saat mata saling beradu pandang, dengan damai dikecup bibir mekarnya

Sepasang remaja memadu kasih berpelukan mesra diirama desiran daun
Kilauan emas bintang-bintang berkilatan dimega kelabu menjadi saksi
Kisah cinta dalam kecemasan namun suci dan terbalut kejujuran
Bayang sepasang kekasih remaja tercipta gelap menembus hamparan rumput
Disandarkan kepala gadis remaja kebahu sang pujaan sambil berucap terisak pilu
“Bawa aku pergi keduniamu, aku tak sudi disuntingnya…”.

Deruan sebuah mobil hitam mewah berhenti disimpang jalan depan rumah kecil
Lelaki tinggi berjaket hitam bodyguard sang tua kaya raya mengarahkan pistolnya
Gadis remaja berlari mencoba menghalau peluru panas kearah kepala yang terkasih
Tertembuslah dadanya berulang-ulang hingga dia terkulai jatuh diaspal simpang jalan
Darah merah segar melumuri tubuh mungilnya, matanya menatap haru kekasihnya
Lelaki remaja teriak histeris merangkul tubuh yang terpuja sambil mengutuk

Wajah gadis remaja tersandar didadanya, sekujur tubuhnya merambat dingin
Merembas tetesan darah dari ujung bibirnya, namun tetap tersenyum damai
Kabut putih bergulungan datang dari puncak bukit memutihkan tragedi malam
Dibuka matanya terlihat pasrah sambil menatap warna langit gelap keunguan
Wajah polos cantiknya memucat putih, jemarinya meraba wajah kekasihnya
Dia berbisik lemah berucap pesan misteri ditelinga yang tercinta

“Sayang, nantikan aku disetiap malam temaram bulan biru…”,
“Ditemaram bulan biru…”,
“Aku akan datang untuk dikau!”.

by:Nenen Gunadi (NG)

sumber : http://blogpuisi.weebly.com/puisi-remaja-karya-ng.html

Pacaran & Sex Bebas di Kalangan Remaja

Zaman sekarang ini, masalah remaja sudah menjadi suatu masalah yang cukup pelik. Hal ini dikarenakan dampaknya yang cukup besar bagi perkembangan lingkungan masyarakat. Masalah remaja yang marak akhir-akhir ini diantaranya adalah penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, tawuran atau perkelahian antar pelajar, dan juga pergaulan bebas.

Usia remaja memang saatnya dimana seorang anak memasuki masa pubertas. Kata “pubertas” berasal dari bahasa Latin, yang berarti usia menjadi orang; suatu periode di mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya.

Dalam periode ini, terdapat perubahan-perubahan yang bersifat biologis dan psikologis. Hal yang demikian ini dipengaruhi oleh daya tarik seksual atau “sex appeal.” Perilaku sebagai bagian dari ciri pubertas ini ditunjukkan dalam sikap, perasan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Lebih-lebih dalam persahabatan dan ”cinta”. Rasa bersahabat sering bertukar menjadi senang. Ketertarikan pada lain jenis suka “loncat-loncatan” atau “cinta monyet” yang ditandai dengan adanya hubungan pacaran di kalangan remaja. Organ-organ seks yang telah matang juga menyebabkan remaja mendekati lawan seks. Ada dorongan-dorongan seks dan kecenderungan memenuhi dorongan itu, sehingga kadang-kadang dinilai dinilai oleh masyarakat tidak sopan.

Seperangkat ciri dan gejala puber di atas merupakan tanda bagi para orang tua dan pendidik bahwa anak didiknya akan memasuki masa remaja dimana dibutuhkan sikap dasar tertentu yaitu pengertian, penerimaan, dan pemahaman untuk menghadapi masalah remaja yang kompleks.

sumber : http://forum.tabloidnova.com/showthread.php?t=286

Label:

KEHIDUPAN REMAJA INDONESIA

Kemajuan teknologi telah merambah ke pelosok-pelosok negeri . Satelit/ parabola yang dapat menangkap banyak channel-channel televisi , mulai dari ujung timur sampai dengan ujung barat. Internet sudah mulai memasuki di kafe-kafe, di warung-warung bahkan di rumah-rumah. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari merebaknya internet tersebut. Namun, tidak sedikit hal-hal negatif yang akan memperngaruhi kehidupan masyarakat, terutama kalangan remaja. Di samping itu maraknya sinetron-sinetron dan film-film layar lebar yang mengupas tentang kehidupan remaja turut pula memberikan andil yang besar terhadap perkembangan remaja dewasa ini. Hal itu disebabkan karena keingintahuan mereka yang sangat tinggi terhadap apa yang mereka lihat. Karena itulah mereka cenderung ingin mengikuti apa yang mereka lihat di televisi, film, dan internet. Padahal yang mereka lihat tidak lain adalah film-film orang dewasa, yang kebanyakan mengajarkan untuk mengkonsumsi narkoba, rokok, pergi ke diskotik, meminum minuman beralkohol, pulang sampai larut malam dan lain sebagainya.Kita dapat melihat dengan jelas bagaimana kehidupan remaja Indonesia sekarang. Kehidupan remaja Indonesia sekarang sangat berbeda dengan kehidupan remaja pada masa lalu. Kalau orang-orang tua kita mengatakan bahwa dahulu ketika remaja mereka masih tahu bertata krama dan bersopan santun kepada kedua orangtuanya dan kepada orang lain yang lebih tua maka hal itu sudah banyak yang bergeser. Remaja sekarang banyak yang sudah tidak mengerti akan tata krama dan sopan santun. Mereka cenderung lebih berani melanggar peraturan orang tua mereka. Dari cara berpakaian pun antara remaja masa lalu dengan masa kini sudah sangat berbeda. Jika dahulu para orang tua kita menutup auratnya dengan rapi, maka remaja putrisaat ini sudah banyak yang berpakaian setengah jadi, serba ketat, dengan tujuan untuk memamerkan tubuh-tubuh mereka. Karena itulah kita sering mendengar berita-berita kriminal tentang obat-obat terlarang dan pemerkosaan.Zaman telah berganti, banyak dunia perfilman yang menayangkan film kebarat-baratan, yang identik dengan pergaulan bebas dan kekerasan . Itu semua dapat mempengaruhi kehidupan remaja kita. Di Indonesia sudah banyak remaja putri yang sudah tidak peduli dengan sebuah keperawanan. Bukan hanya di Jakarta saja remaja putri berkelakuan bebas. Di Bandung atau di kota-kota lain pun sudah mulai ada.Film-film Indonesia abad 21 ini sudah banyak yang menayangkan adegan kebarat-baratan, misalnya, sudah berani berciuman, mencontohkan bagaimana mengisap narkoba, cara berpakaian pun sudah berani mengenakan you can see, tank top, pokoknya sudah berani memamerkan perut, dan organ tubuh lainnya yang termasuk aurat wanita. Banyak musik-musik rock&roll, R&B. Sedangkan musik tradisional kita sudah mulai tidak dikenal lagi. Tari-tarian pun begitu, banyak yang mempelajari tari Ballet, dan break dance.Anak-anak remaja sudah berani melawan kepada kedua orangtua dengan cara kriminal. Di berita-berita sering ditayangkan, ada seorang remaja meminta sesuatu kepada kedua orangtuanya, orangtuanya tidak mampu membeli apa yang diminta anak tersebut, maka anak itu pun berani memaksa orang tuanya dengan kekerasan bahkan tidak segan-segan mereka berani membunuh orangtuanya (Na’udzubillah min dzalik). Mari kita bayangkan betapa parahnya akhlak yang dimiliki oleh remaja tersebut.Kita harus menyadari bahwa kita sudah beranjak remaja, karenanya kita harus berhati-hati dalam bersikap. Terutama kepada orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia. Balaslah kebaikan kedua orangtua kita dengan rasa kasih sayang kepada mereka berdua.Tidak mudah memang untuk menghapuskan anak-anak remaja yang sudah terjun ke dunia gelap itu. Mereka yang telah kecanduan awalnya hanya ingin mencoba-coba. Karena itu, kita sebagai anak remaja yang beriman, jauhilah larangkan Tuhan dan ikutilah perintahNya, jangan sungguh-sungguh. Kita memang bukan manusia yang sempurna. Tetapi, kita harus memperbaiki diri kita sendiri sebelum memperbaiki kesalahan orang lain.Jika ada salah satu teman kita terkena narkoba, merokok atau melakukan kegiatan negatif lainnya, kita sebagai temannya wajib menegurnya. Mereka sedang sangat lemah hatinya, jadi perlu seseorang menemaninya untuk memecahkan permasalahan yang sedang menimpanya, jangan biarkan mereka tenggelam di dunia kegelapan. Niat baik kita untuk memperbaiki teman kita pasti akan diridhoi oleh Tuhan. Mudah-mudahan teman-teman remaja Indonesia kita sadar dan insyaf betapa bahayanya jika mereka mengikuti ajaran-ajaran yang dilarang oleh Agama.

Terutama bagi remaja putri, jangan sampai mengorbankan harga dirinya hanya untuk kenikmatan dan uang semata. Sebaliknya jika mereka menutupkan auratnya insya Allah bertambah anggun dan mendapat pahala dari Allah. Namun jika mereka membuka auratnya di depan umum, disamping merendahkan harga dirinya sendiri menurut agama Allah pun akan mencatatnya sebagai dosa.. Wahai teman-teman remaja putri dan semua kaum wanita khususnya marilah kita menjaga harga diri kita sebagai wanita. Jangan sampai kita diperalat oleh uang dan kenikmatan dunia yang serba semu

sumber : http://novianaika.wordpress.com/category/kehidupan-remaja/

Label: